Perilaku menyimpang pada anak sudah
meluas. Dan hal ini tidak bisa dianggap sepele. Anak berpacaran, dan berkata
yang tidak baik, itu semua adalah hal-hal yang mereka lakukan dengan bebasnya.
Mereka tidak lagi takut pada aturan-aturan yang diberikan oleh orang tua, malah
mereka merasa bebas karena orang tua mereka yang sama sekali tidak mengatur
kehidupan mereka.
Apa
yang menyebabkan anak melakukan hal tersebut? Anak adalah peniru yang baik,
mereka dapat menirukan apapun yang dilakukan oleh orang-orang sekitarnya dengan
baik, bahkan perilaku yang buruk sekalipun. Mereka menirukan apa yang mereka
lihat, dan melihat bahwa apa yang dilihatnya adalah hal yang wajar, karena
mereka tidak diberi tahu bahwa apa yang dilihatnya adalah perilaku yang tidak
baik. Maka dari itu, anak akan menirukan apa yang mereka lihat tanpa merasa
bersalah.
Sebenarnya,
apa yang anak lihat, sehingga menirukan hal-hal yang tidak baik? Apa yang
dilihat oleh anak—pada saat ini—adalah tayangan-tayangan di televisi yang
seharusnya tidak dilihat oleh mereka. Pada saat menonton televisi, mereka
dengan bebas memilih tayangan yang ada, tanpa pengawasan dari orang tua. Hal
tersebut sangat mengkhawatirkan, karena apa yang dilihat oleh anak belum tentu
baik bagi anak. Yang lebih buruk adalah ketika orang tua menonton televisi, si
anak juga ikut menonton, padahal yang ditonton adalah tayangan yang bukan untuk
anak—sebagai contoh, sinetron. Orang tua yang membiarkan anaknya menonton
sinetron, sama saja membiarkan anaknya menonton hal-hal yang asing bagi anak,
dan belum tentu baik bagi anak. Seharusnya, ketika orang tua menonton sinetron,
dan si anak ikut menonton, orang tua harus mengganti tayangan tersebut dan
memberitahu kepada anaknya bahwa tayangan tersebut bukan untuk anak. Atau,
lebih baik mematikan televisi.
Selain
sinetron, ada lagi yang membuat anak menirukan hal yang tidak baik, yaitu media
sosial. Media sosial sangan identik dengan gawai (gadget), yang saat ini hampir seluruh orang menggunakannya,
termasuk anak-anak. Anak-anak masih memerlukan bimbingan dari orang tua dalam
penggunaan gawai. Anak yang tidak diawasi oleh orang tuanya, akan bebas
menggunakan aplikasi pada gawai, terutama media sosial. Padahal, seperti yang
kita ketahui, konten media sosial sama seperti tayangan televisi, belum tentu
baik bagi anak, malah cenderung banyak yang tidak baik. Karena konten yang
tidak baik malah banyak, anak berpikir bahwa hal tersebut wajar bagi
orang-orang. Hal ini yang menyebabkan anak menirukan apa yang mereka lihat di
media sosial.
Maka
dari itu, peran orang tua sangat penting dalam kehidupan anak, terlebih pada
hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Jika anak berperilaku
baik, orang tua pun dianggap, dan jika anak berperilaku buruk, orang tua juga
akan dianggap tidak baik.