Kali ini, saya akan membahas tentang sebuah film yang berlatar belakang Mei 1998, ketika sedang terjadi kekacauan pemerintahan di Indonesia.
Sebagaimana judulnya, film karya Lukman Sardi ini bercerita tentang dibalik kerusuhan dan kekacauan di tahun yang kelam bagi negara kita ini. Film ini memiliki banyak sudut pandang, mulai dari sudut pandang mahasiswa yang ikut berdemonstrasi, sudut pandang rakyat miskin yang merasakan akibat dari kekacauan pemerintahan, sudut pandang staff Istana Negara, sudut pandang warga Tionghoa yang menjadi sasaran amukan massa, sudut pandang seorang tentara yang menjadi 'musuh bebuyutan' mahasiswa, bahkan sudut pandang pemerintahan yang sedang dilanda kekacauan.
Dalam film ini juga ditayangkan tragedi mahasiswa Universitas Trisakti yang menjadi korban demo Reformasi. Diceritakan dalam film ini, mahasiswa 'ngotot' untuk melengserkan Pak Soeharto, yang saat itu menjabat, karena beliau dinilai tidak memperhatikan kondisi rakyatnya, terutama setelah nilai Rupiah terhadap Dollar AS turun drastis. Saat itu juga, keadaan ekonomi Indonesia bagaikan telur diujung tanduk.
Film ini bagi saya cukup untuk menjadi sumber sejarah, namun kurang lengkap. Yang masih kurang adalah, mengapa masyarakat Tionghoa yang menjadi sasaran amukan massa pada waktu itu. Bahkan sampai sekarang, kebencian terhadap masyarakat keturunan Tionghoa masih ada.
Bagi anda yang tertarik untuk melihat film ini, silakan menyaksikan film ini di bioskop-bioskop kesayangan anda.
Mohon maaf atas segala kesalahan saya di tulisan ini.
Terima Kasih
Minggu, 18 Januari 2015
Sabtu, 17 Januari 2015
Kenapa di K13 Pramuka wajib??
Di tahun ajaran 2013/2014, telah berlaku kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Dina Pendidikan, yaitu Kurikulum 2013, atau yang sering kita sebut dengan K13. Di K13 ini, ada berbagai nilai yang akan tercetak di raport siswa, yaitu : nilai afektif, kognitif, dan psikomotorik.
Nilai afektif, yaitu penilaian perilaku siswa saat pelajaran berlangsung, atau saat di kelas. Nilai kognitif adalah nilai untuk mata pelajaran (nilai ulangan harian, dsb.). Dan nilai psikomotorik adalah nilai untuk sikap siswa terhadap tugas-tugas (bagaimana siswa menanggapi tugas).
Nah, apa hubungannya Pramuka dengan K13?? Jawabannya adalah, selain 3 nilai tersebut, K13 diharapkan mampu membentuk karakter siswa menjadi karakter yang baik, jujur disiplin, dll. Dan sarana pendidikan yang relevan untuk hal itu adalah Pramuka.
Kenapa harus Pramuka?? Kenapa enggak yang lain??
Di dalam Pramuka, terdapat Dhasa Dharma, yaitu 10 hal yang wajib menjadi sifat seorang Pramuka. Isi Dhasa Dharma tersebut, adalah:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam, dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin, berani, dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Bila dicermati, Dhasa Dharma tersebut memang sangat relevan dengan tujuan K13.
Itu baru Dhasa Dharma, bagaimana dengan sistem pendidikannya?? Dalam sistem pendidikannya, Pramuka menggunakan sistem among, yang dicetuskan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani" (di depan memberi contoh, di tengah memberikan kemauan, di belakang memberi dorongan).
Jadi, kenapa harus ragu, bila Pramuka menjadi ekstrakulikuler wajib K13??
Mohon maaf atas segala kesalahan saya di tulisan ini
Terima Kasih
Nilai afektif, yaitu penilaian perilaku siswa saat pelajaran berlangsung, atau saat di kelas. Nilai kognitif adalah nilai untuk mata pelajaran (nilai ulangan harian, dsb.). Dan nilai psikomotorik adalah nilai untuk sikap siswa terhadap tugas-tugas (bagaimana siswa menanggapi tugas).
Nah, apa hubungannya Pramuka dengan K13?? Jawabannya adalah, selain 3 nilai tersebut, K13 diharapkan mampu membentuk karakter siswa menjadi karakter yang baik, jujur disiplin, dll. Dan sarana pendidikan yang relevan untuk hal itu adalah Pramuka.
Kenapa harus Pramuka?? Kenapa enggak yang lain??
Di dalam Pramuka, terdapat Dhasa Dharma, yaitu 10 hal yang wajib menjadi sifat seorang Pramuka. Isi Dhasa Dharma tersebut, adalah:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam, dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin, berani, dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Bila dicermati, Dhasa Dharma tersebut memang sangat relevan dengan tujuan K13.
Itu baru Dhasa Dharma, bagaimana dengan sistem pendidikannya?? Dalam sistem pendidikannya, Pramuka menggunakan sistem among, yang dicetuskan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani" (di depan memberi contoh, di tengah memberikan kemauan, di belakang memberi dorongan).
Jadi, kenapa harus ragu, bila Pramuka menjadi ekstrakulikuler wajib K13??
Mohon maaf atas segala kesalahan saya di tulisan ini
Terima Kasih
Langganan:
Postingan (Atom)